- Back to Home »
- Study »
- TUGAS KERJASAMA DAN JARINGAN INFORMASI
Posted by : Unknown
Selasa, 15 Maret 2016
ANALISIS KERJASAMA
DI PERPUSTAKAAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
PAPER INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI
TUGAS MATA KULIAH KERJASAMA DAN
JARINGAN INFORMASI YANG DIBIMBING OLEH DOSEN DRS HARTONO SS,. M.HUM
DISUSUN OLEH:
ARUM SETYARINI
135030700111006
AULIA NURDIENA 135030701111018
DANANG TRIHATMOJO 135030700111025
JUNITA DHEVI
SAGITA 135030700111024
ROCHMAT KARTIKO 135030700111014
SAIFUL ROFIQ 135030700111022
PRODI
ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS
ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS
BRAWIJAYA
SEPTEMBER
2015
PROFIL PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
BRAWIJAYA
Visi
Sebagai pusat diseminasi sumber ilmu pengetetahuan
untuk mendukung tercapainya Universitas Brawijaya sebagai World Calss Entrepreneurial University.
Misi
1)
Mengembangkan dan mengimplementasikan
sistem perpustakaan berdasar manajemen mutu (quality management)
2)
Meningkatkan kemampuan penyediaan
berbagai sumber informasi bermutu dalam media cetak dan elektronik, bersifat
lokal, nasional, maupun internasional
3)
Meningkatkan dan memaksimalkan
pemanfaatan ICT sebagai penunjang penyelenggaraan sistem perpustakaan
4)
Menjadikan perpustakaan yang mampu
memberi layanan excellence dan memuaskan stakeholders.
Akses
Ph. 0341-571032 & 575745
Fax. 0341-583966
1.
LATAR BELAKANG
Pada era overload information seperti
sekarang ini, perpustakaan dituntut untuk menyikapi pertumbuhan literatur yang
cepat dn sangat bayak sehingga tidak memungkinkan sebuah perpustakaan memiliki
semua terbitan yang ada. Oleh karena itu perlu diadakan kerjasama
antar perpustakaan guna memenuhi kebutuhan informasi user. Perpustakaan adalah
organisasi informasi yang berorientasi pada pengguna (user oriented) menyadari
akan ketidakberdayaannya dalam menghadapi segala masalah sendirian, dengan kata
lain, adanya saling ketergantungan dengan perpustakaan lain dalam hal mengejar
tujuannya.Masalah kerjasama di zaman sekarang memang sudah menjadi pola hidup
yang sangat dibutuhkan. Tata susunan sosial dunia saat ini sangat mendorong
tumbuhnya pola kerjasama di berbagai bidang kehidupan manusia. Perpustakaan pun
sebagai lembaga sosial tidak bisa lepas dari tuntutan kerjasama dengan lembaga
maupun perpustakaan lain dalam hal meningkatkan efektivitas pelayanannya kepada
masyarakat pengguna secara keseluruhan.
2.
METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data
yang kami gunakan dalam analisis ini adalah menggunakan metode analisi data berupa power point materi sosialisasi
pemustaka baru dan juga metode wawancara berkembang kepada dua
orang pustakawan yaitu Hermintatik S.AB, MA. selaku kepala bagian pelayanan dan
Widia Permana, DRA., MAP. selaku kepala bagian pengembangan dan kerjasama pada hari Jumat tanggal
16 Oktober Pukul 09.30 sampai dengan 11.00 di perpustakaan Universitas
Brawijaya.
3.
PERTANYAAN DAN JAWABAN
3.1.
Pertanyaan
1.
Apa
saja jenis dan bentuk kerjasama yang dilakukan perpustakaan universitas
Brawijaya Malang ?
2.
Apa
alasan melakukan kerjasama tersebut ?
3.
Apa
saja yang merupakan sarana dalam melaksanakan kerjasama tersebut ?
4.
Apakah
strategi yang digunakan dalam menyukseskan pelaksanaan kerjasama ?
5.
Apa
saja hambatan yang terjadi dalam proses pelaksanaan kerjasama ?
6.
Apa
solusi dari hambatan yang timbul dalam kerjasama tersebut ?
3.2.
Jawaban
1.
Dalam
jenis kerjasama pinjam antar perpustakaan, terdapat beberapa bentuk kerjasama berupa
Kartu Super (kartu Surat Untuk perpustakaan) dan peminjaman dalam FKP2TN (
Forum Komunikasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri). Jenis kerjasama
pemberian jasa dan informasi berbentuk ILL (Interlibrary
Loan). Dan kerjasama jenis penyusunan katalog induk dilakukan bersama
Perpusnas RI. Kerjasama jenis kerjasama antar perpustakaan berbentuk
pengembangan kualitas pustakawan dalam berbagai jenis pelatihan dan seminar .
Dan yang terakhir jenis kerjasama pengadaan akan dilakukan bersama Badan
Standar Nasional dalam bentuk SNI Corner yang menyediakan bahan pustaka
referensi berbentuk daftar standart yang akan terus di update perkembangannya. Kemudian
untuk kerjasama berjenis kemitraan atau
kerjasama yang dilakukan perpustakaan dengan pihak bukan nasional atau
pihak swasta dilakukan dengan PT Hanjaya
Mandala Sampoerna ( Sampoerna), PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan Rumah Pintar.
2.
Menurut
narasumber inti dari pelaksanaan kerjasama ini adalah untuk mengatasi masalah
kelangkaan bahan pustaka dan informasi yang dimiliki, berbagi informasi, dan
peningkatan layanan perpustakaan.
3.
Sarana
yang digunakan berupapenerbitan Bibliografi, Katalog induk,
Direktori dan Indeks
4.
Strategi
yang digunakanadalah dengan mempersiapkan betul betul sarana dan
prasarana kerjasama, mempersiapkan koleksi dan melatih pustakawan untuk bisa
bekerja sama dengan perpustakaan lain. Hal ini semata mata dimaksudkan agar
proses kerjasama yang akan dilakukan nantinya minim terjadi hambatan
5.
Ada
beberapa hambatan dalam melaksanakan kerjasama di perpustakaan Universitas
Brawijaya menurut narasumber yaitu :
1.
Kurangnya
sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan kerjasama, salah satu contohnya
ketidakadaan genset pembangkit listrik yang menunjang penggunaan komputer
sebagai media komunikasi antar perpustakan.
2.
Pustakawan
atau user belum memanfaatkan seluruh layanan hasil kerjasama yang dilaksanakan.
3.
Pelaksanaan
sosialisasi pemanfaatan layanan kerjasama bagi mahasiswa baru belum efektif.
4.
Kemitraan
dengan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) masih belum disertai dengan MOU (Memorandun of Understanding) / Nota Kesepahaman sehingga dalam pelaksanaannya masih terdapat muatan
profit dan mitra kerjasama.
6.
Untuk
mengatasi hambatan tersebut tedapat beberapa cara yang dilakukan oleh pustakawan
perpustakaan Universitas Brawijaya. Solusi tersebut berupa :
1.
Adanya
program-program pembinaan kualitas tenaga perpustakaan melalui pengiriman
tenaga untuk mengikuti pendidikan formal,magang, studi
banding,pertemuan-pertemuan ilmiah,dsb
2.
Menyakinkan
pimpinan lembaga induk untuk dapat diikutsertakan dalam penyusunan angaran,
diharapkan perpustakaan dapat memperoleh jaminan adanya dana yang cukup untuk
pengembangan perputakaan.
3.
Adanya
pertemuan-pertemuan berkala secara rutin agar dapat membina hubungan serta berbagai
pegalaman informasi.meningkatkan komunikasi dan pertukaran informasi
antarperpustakaan.
4.
PEMBAHASAN
4.1 PELAKSANA KERJASAMA
Pihak-pihak yang berpartisipasi dalam
pelaksanaan kerjasama di perpustakaan berasal dari lembaga nasional maupun
lembaga swasta. Untuk lembaga nasional terdapat seluruh perpustakaan yang
tergabung dalam FKP2TN dengan skala
nasional, FPPI melalui kartu super dengan skala peserta tingkat Jawa Timur,
perpustakaan se-Malang Raya (Universitas Brawijaya, Universitas Negri Malang,
Uiversitas Islam Negri Malang, Politeknik Negeri Malang, Politeknik Kesehatan
Negeri Malang), Perpusnas RI, dan Badan Standar Nasional Republik Indonesia.
Sedangkan pihak swata berasal dari PT Hanjaya Mandala Sampoerna ( Sampoerna), PT
Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan Rumah Pintar kota Malang.
4.2 JENIS DAN
BENTUK KERJASAMA
Terdapat beberapa jenis dan bentuk
kerjasama yang dapat dilakukan oleh perpustakaan. Jenis kerjasama merupakan
cakupan perbidang pelayanan yang ada di perpustakaan. Sedangkan bentuk
merupakan bukti nyata kerjasama yang dituangkan dalam suatu program. Berikut
merupakan jenis-jenis kerjasama yang dapat dilakukan perpustakaan :
a. Kerjasama pengadaan
b. Kerjasama pertukaran dan redistribusi
c. Kerjasama pengolahan
d. Kerjasama pinjam perpustakaan
e. Kejasama antar perpustakaan
f. Kerjasama penyusunan katalog induk
g. Kerjasama pemberian jasa dan informasi
Dari semua jenis kerjasama tersebut, perpustakaan
Universitas Brawijaya hanya melaksanakan sebagian jenis yang dilaksanakan,
yaitu kerjasama jenis pengadaan, pinjam perpustakaan, kerjasama antar
perpustakaan, dan kerjasama pemberian jasa informasi. Sedangkan untuk jenis
kerjasama pertukaran dan redistribusi seta kerjasama pengolahan belum pernah
terlaksana.
4.3 SARANA KERJASAMA
Sarana
yang digunakan berupa penerbitan Bibliografi, Katalog induk,
Direktori dan Indeks baik yang dibuat secara individu ataupun dengan
perpustakaan lain
4.4 STRATEGI KERJASAMA
Strategi
yang digunakan adalah dengan mempersiapkan betul betul
sarana dan prasarana kerjasama, mempersiapkan koleksi dan melatih pustakawan
untuk bisa bekerja sama dengan perpustakaan lain. Hal ini semata mata
dimaksudkan agar proses kerjasama yang akan dilakukan nantinya minim terjadi
hambatan
4.5 HAMBATAN KERJASAMA
-
Dana
-
Pemustaka
atau user
-
Kebijakan
-
Sumber
Daya Listrik
4.6 SOLUSI KERJASAMA
1.
Mengajukan peningkatan anggaran kepada
Rektorat
2. Sosialisasi
yang dilakukan saat penerimaan Mahasiswa Baru dilakukan dengan optimal (Library Tour) dan diikuti oleh seluruh fakultas yang ada di
Universitas Brawijaya, sehingga
Mahasiswa mengetahui apa saja layanan Perpustakaan Universitas Brawijaya
3. Sebelum
mengadakan kerjasama, harusnya atasan mendiskusikan terlebih dahulu pada bagian
pengembangan dan kerjasama. Sehingga lebih sesuai dan tidak merugikan pihak
manapun.
4. Pembuatan
GenSet (Generator Set) pribadi untuk
Pepustakaan Universitas Brawijaya agar tidak menghambat penelusuran informasi
berbasis elektronik atau otomasi pepustakaan.
5. KESIMPULAN
Alasan
Untuk mengatasi kelangkaan koleksi
Untuk meningkatkan peran perpustakan
Untuk diseminasi atau penyebaran
informasi
Jenis
Kerjasama
1.
FKP2T .
Pada
kerjasama ini, pemustaka dapatmenggunakan kartu sakti sehingga memungkinkan
bisa membaca di tempat dan fotocopy, serta download jurnal yang dilanggan.
Biaya mendaftar Rp 15.000,00 dan berlaku selama tiga bulan. Dan diikuti oleh enam puluh Universitas yaitu sebagai
berikut:
1. UNIVERSITAS
GADJAHMADA
2.
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
3. UNIVERSITAS
PADJADJARAN
4.
UNIVERSITAS JEMBER
5. UNIVERSITAS
NEGERI SURABAYA
6.
UNIVERSITAS UDAYANA
7.
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
8.
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
9.
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
10. UNIVERSITAS
NEGERI MANADO
11. UNIVERSITAS
AIRLANGGA
12. UNIVERSITAS
BENGKULU
13. UNIVERSITAS
BRAWIJAYA
14. UNIVERSITAS
TERBUKA
15. UNIVERSITAS
TRUNOJOYO
16. UIN
SYARIF HIDAYATULLAH
17. UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
18. UIN
SUNAN KALIJAGA
19. UNIVERSITAS
DIPONEGORO
20. UIN
MAULANA MALIK IBRAHIM
21. UNIV.
NEGERI SEMARANG
22. STAIN
T.AGUNG
23. UPI
GANESHA
24. UNIV.
PENDIDIKAN IND
25. POLTEK
SEMARANG
26. UNI.NEG.GORONTALO
27. STAIN
SAMARINDA
28. UNIV.
MATARAM
29. STAIN
SALATIGA
30. UNIV.NEG.
MALANG
31. UNIVERSITAS
BENGKULU
32. UNIV.
LAMPUNG
33. STAIN
PEKALONGAN
34. STAIN
KEDIRI
35. IAIN
RADEN PATAH
36. STAIN
JEMBER
37. AKPER
PEMDA LUWUK
38. STAIN
BENGKULU
39. AKADEMI
TNI ANGKATAN LAUT
40. POLITEKNIK
PERTANIAN NEGERI PANGKEP
41. IAIN
SULTAN AMAI GORONTALO
42. POLITEKNIK
NEGERI SEMARANG
43. UNIVERSITAS
RIAU
44. POLITEKNIK
NEGERI PADANG
45. UNIVERSITAS
MALIKUSSALEH
46. POLITEKNIK
NEGERI JEMBER
47. UNIVERSITAS
SULTAN AGENGTIRTAYASA.
48. POLITEKNIK
MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG
49. POLITEKNIK
KESEHATAN SURAKARTA
50. POLITEKNIK
ELEKTRONIKA NEGERI SBY
51. IPDN
52. INSTITUT
TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
53. INSITUT
TEKNOLOGI BANDUNG
54. INSTITUT
SENI INDONESIA YOGYAKARTA
55. INSTITUT
SENI INDONESIA SURAKARTA
56. INSTITUT
SENI INDONESIA DENPASAR
57. INSTITUT
PERTANIAN BOGOR
58. IAIN
WALISONGO
59. IAIN
SUNAN AMPEL
2.
Perpusnas RI
Perpusnas
adalah pembina semua perpustakaan yang ada di Indonesia. Bentuk kerjasama
dengan pembuatan katalog induk,
pelatihan, konsultasi kenaikan tingkat, pengembangan software. Intinya
kerjasama dalam peningkatan IT, SDM, Kepustakawanan.
3.
ILL
ILL (Inter
Library Loan) adalah kerjasama antar perpustakaan yang diperuntukkan untuk
Perguruan Tinggi Negeri Se-Malang Raya (UB, UM, UIN, Polinema, dan Poltekes.
Pada kerjasama ini memungkinkan layanan pinjam antar perpustakaan. Tetapi
alurnya adalah peminjaman antar organisasi bukan langsung mahasiswa yang
meminjam ke perpustakaan lain yang tergabung dalam lingkup ini.
4.
PPTI
Adalah
Forum Perguruan Tinggi Indonesia yang berbentuk kartu Super (Surat untuk
Perpustakaan). Dengan menyerahkan
fotokopi kartu Mahasiswa aktif dan beli kartu Seharga Rp
5.000,00 akan tetapi sewaktu di Perpustakaan lain yang dituju masih akan
terkena cash yang relatif sesuai kebijakan yang diteapkan di Perguruan Tinggi
masing - masing. Akan tetapi kerjasama
ini hanya berlangsung selama satu tahun dengan Perpustakaan Universitas
Brawijaya, karena dianggap tidak menguntungkan karena jurnal yang dilanggan itu
mahal akan tetapi tidak begitu bagus kualitasnya.
5.
Layanan Sampoerna Corner
Pada
kerjasama ini, ruang baca full AC dan nyaman, free internet, e-Book &
Magazine Collection, VCD/DVC Collection, layanan informasi ilmiah dan
populer dalam media cetak, DVD, TV Cable Indo Vision. Selain itu,sampoerna
akan mensponsori seminar seminar ilmiah yang ditetapkan minimal lima kali
setahun. Dalam kerjasama ini pihak Sampoerna benar benar mensupport dan
terdapat saling give and take. Dengan
feed back yang didapatnya adalah
lebih dikenal dan familier dikalangan mahasiswa. MOU (Memorandun of Understanding) /
Nota Kesepahaman yang digunakan juga sudah lengkap sehingga tidak merugikan
pihak manapun.
6.
Layanan Telkomsel Flash
Pada
kerjasama ini, disediakan layanan diskusi dengan kapasitas sepuluh orang. Akan
tetapi MOU tidak lengkap karena hanya selembar perjanjian saja dan adanya
penjualan produk telomsel. Sehingga perlu dievaluasi, dikarenakan harusnya
dalam kerjasama ini hausya tidak ada muatan profit, hanya berbasiskan layanan.
Tetapi untuk membatalkannya tentu tidak mungkin dilakukan, karena perjanjiannya
selama lima tahun.
7.
Rumpin, Pengabdian Masyarakat, Layanan
Perpustakaan Keliling.
Rumpin
atau Rumah Pintar sudah berjalan di daerah Jawa Timur. Sekarang sudah menjadi
bagian dari Perpustakaan Brawijaya. Untuk pengabdian masyarakat, misalnya untuk
menghibur anak anak yang trauma akibat dari letusan gunung Kelud dan menyumbang
buku serta memperbaiki rumah baca yang di Ngantang hancur akibat dari letusan
Kelud. Pada Perpustakaan Keliling sudah djalankan sampai lawang, Primangan
Kepanjen.
8.
B SNI
Pada
Kerjasama ini, diawali dengan Universitas Brawijaya yang meminta, lalu
diseleksi kemudian diterima sebagai salah satu dari sepuluh Perguruan Tinggi
Negeri di Indonesia yang bisa bekerjasama dengan B SNI. Untuk kerjasama masih
belum berjalan atau masih dalam proses pembuatan, serta masih menunggu
penetapan tanggal untuk launching. Pada kerjasama ini, B SNI akan menyumbangkan
koleksi koleksi referensi yang berupa standart
Baik
dalam bentuk elektronik maupun tercetak yang akan diupdate terus. Tentu saja
ini akan menguntungkan Universitas Brawijaya, dimana mendapatkan koleksi
referensi baru dan mendapatkan Standart Nasional Indonesia untuk produk yang
dibuat oleh Mahasiswa maupun Dosen Brawijaya. Tentu saja untuk mengembangkan
enterpreneur.
Hambatan
1.
Dana
Misalnya
pada saat akan mengadakan seminar yang disponsori oleh Sampourna Corner, pihak
perpustakaan Brawijaya harus menalangi terlebih dahulu biaya yang ditanggung,
karena pihak sampouera baru akan mencairkan da setelah dua puluh hari setelah
seminar diadakan.
2.
Pemustaka
Pemustaka
kurang tanggap dan kurang bisa menangkap peluang sehingga tidak mengetahui
layanan-layanan perpustakaan yang
didapat dari kerjasama dengan pihak lain.
3.
Kebijakan
Saat
mengadakan kerjasama biasanya pihak lainnya membicarakannya dengan atasan. Atau
masalah birokrasi.
4.
Sumber daya listrik.
Tiba
tiba terjadi pemadaman listrik yang mengakibatkan automasi dan penelusura
informasi berbasis elektronik terhenti. Tentu saja sangat merugikan user.
Solusi
1.
Mengajukan peningkatan anggaran kepada
Rektorat
2.
Sosialisasi yang dilakukan saat
penerimaan Mahasiswa Baru dilakukan dengan optimal (Library Tour) dan diikuti
oleh seluruh fakultas yang ada di Universitas Brawijaya, sehingga Mahasiswa mengetahui apa saja layanan
Perpustakaan Universitas Brawijaya
3.
Sebelum mengadakan kerjasama, harusnya
atasan mendiskusikan terlebih dahulu pada bagian pengembangan dan kerjasama.
Sehingga lebih sesuai dan tidak merugikan pihak manapun.
4.
Pembuatan GenSet (Generator Set) pribadi untuk Pepustakaan Universitas Brawijaya agar
tidak menghambat penelusuran informasi berbasis elektronik atau otomasi
pepustakaan.
Untuk mengadakan
kerjasama dengan Brawijaya, harus melewati pihak pengembangan dan kerjasama
kemudian diajukan ke atasan. Itupun dengan syarat dilihat dari segi manfaat
yang didapat oleh Universitas Brawijaya dan dirasa mempunyai manfaat bagi
mahasiswa karena berorientasi pada user.